Sekilas Tentang Sumedang - SUMEDANG DAILY
Powered by Blogger.

01 October 2019

Sekilas Tentang Sumedang


SUMEDANG DAILY - Sumedang merupakan kabupaten di Jawa Barat yang dahulunya merupakan sebuah kerajaan. Sejarah kota ini awalnya berasal dari sebuah kerajaan yang dipimpin Raja Galuh. Setelah berganti zaman, nama kerajaan ini berubah menjadi Kerajaan Tembong Agung, setelah itu diganti lagi dengan nama Himbar Buana.

Sekitar tahun 721, kerajaan ini berganti nama menjadi Sumedang Larang. Saat itu pemimpinnya adalah Prabu Tajimalela yang bernama asli Bratakusumah. Ia merupakan putra sulung dari Prabu Guru Aji Putih. Prabu Tajimalela kemudian mengangkat para pejabat kerajaan dari kalangan keluarganya. Pengangkatan pejabat ini menunjukkan bahwa dianut sistem monarki konstitusional.


Pedang Ki Mastak peninggaan Prabu Tajimalela (721 M)

Selanjutnya pada tahun 778, Prabu Tajimalela kemudian mengangkat sang anak Jayabrata sebagai Raja dengan gelar Prabu Lembu Agung. Setelah itu pemimpin kerajaan terus berganti, dan beberapa kali kerajaan ini sempat dikepalai oleh seorang Ratu atau perempuan. Pada 1529, agama Islam kemudian menyebar di daerah ini.

Pada tahun 1578, kerajaan ini dipimpin oleh Prabu Geusan Ulun. Ia juga menjadi penerus kerajaan Sunda, Padjajaran, mewarisi daerah bekas Pajajaran. Tahun 1610, Prabu Geusan Ulun wafat sekaligus menandai berakhirnya kekuasaan Kerajaan Sumedang Larang. Setelah itu daerah ini kemudian dikuasai oleh Mataram. Pada masa ini terjadi peralihan ke bentuk kabupaten. Saat itu nusantara mulai kedatangan pasukan Belanda.

VOC kemudian berkuasa atas daerah ini, dan melakukan pengangkatan bupati serta pembagian wilayah. Setelah VOC bangkrut, kepemimpinan kemudian dipegang oleh Kerajaan Belanda yang lalu mengangkat seorang Gubernur Jenderal.

Meskipun berbentuk kabupaten dan dikepalai oleh bupati, namun para pemimpin yang dipilih memang masih berasal dari keturunan raja. Pemerintah kolonial Belanda sendiri juga mengapresiasi kepemimpinan para bupati. Misalnya saja Pangeran Aria Suria Atmadja yang mendapatkan tanda jasa Groot Gouden Ster. Ia juga mendapat beberapa bintang jasa lainnya.


Pangeran Aria Suriaatmaja/Pinterest

Guna mengenang jasa Pangeran Aria Suria Atmadja, didirikan juga sebuah monumen Lingga yang terletak di alun-alun Sumedang. Monumen tersebut diresmikan pada 22 April 1922. Pada tanggal 22 April ini kemudian diperingati sebagai hari jadi Kabupaten Sumedang. Setelah Indonesia merdeka, Sumedang tetap menjadi sebuah kabupaten sampai saat ini.


Suasana peresmian monumen lingga 25 April 1922/Wikipedia


_____
Teks: Sumedang Daily